Rahasia Si Cincin Saturnus

Baru-baru ini sekelompok peneliti berhasil mengukur kecerlangan dan temperatur cincin-cincin Saturnus secara lebih detil daripada sebelum-sebelumnya.

Fakta Tragis Laika, Anjing Pertama yang Mengelilingi Orbit Bumi

Kisah perjalanan Laika, anjing pertama yang mengelilingi orbit Bumi disebut-sebut sebagai salah satu momen hebat dalam sejarah manusia..

Penyebab Cacat Bola Mata pada Astronaut Terungkap

Setelah bertahun-tahun berspekulasi dan melakukan penelitian, peneliti akhirnya menemukan penyebab cacat bola mata yang diderita astronaut.

Hyper Starburs, Ledakan Bintang Luar Biasa Petunjuk Evolusi Alam Semesta

Bintang yang dihasilkan dari ledakan besar ini berada di tingkat sekitar 4.500 kali massa matahari, salah satu tingkat tertinggi yang pernah terlihat.

Bagaimana Perhitungan Tanggal Paskah dalam Kalender Yahudi?

Sistem kalender yang menggunakan fase bulan sebagai acuan utama namun juga menambahkan pergantian musim di dalam perhitungan tiap tahunnya.

Jumat, 23 Maret 2012

katai gelap, katai putih VS bintang ganda

Banyak astronom berpendapat, katai putih sebenarnya bintang lanjut yang tak mampu lagi membangkitkan tenaga di terasnya. Dalam astrofisika, bintang di jagat raya ini mengawali masa hidup dengan reaksi nuklir di teras bintang. Dalam reaksi termonuklir itu terjadi pembakaran hidrogen menjadi berton-ton helium setiap detik. Pembakaran inti hidrogen berlangsung miliaran tahun. Ketika hidrogen habis, di teras bintang bertumpuk abu helium.

Namun suhu belum begitu tinggi untuk memulai reaksi termonuklir tahap kedua, yaitu mengubah helium jadi karbon yang lebih dikenal sebagai reaksi siklus karbon. Akibatnya, di teras bintang tak lagi ada tenaga yang mampu menahan pengerutan gravitasi, dan bintang pun runtuh lagi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC_5alTfEIpndl9bx55uNC8QX6q_PLseBYX_Bj-r7orxlWFfUhsLgch8be6InfIVXBtiLgbnKCGwF9nNiiVoDoViVzItk_sb93p04L2d_VzZPKn-CzK10H43z66kbIkAjE7BWUBUl6A_Yr/s400/Bintang+Katai+Putih.jpg
Bintang katai putih (G2 star)
http://www.cbsnews.com/i/tim//2010/07/30/dwarf.jpg
Brown Dwarf (kedua dari kiri)
http://www.nova.org/~sol/solcom/stars/b-dwarfs.gif
Tingkat terang cahaya bintang

Sebagian energi yang dilepas pada pengerutan dipakai untuk memanasi pusat (inti), sehingga helium terbakar. Bintang pun berhenti mengerut, karena sumber tenaga baru sudah bangkit. Suhu pusat minimum agar reaksi kedua bisa berlangsung sekitar 100 juta derajat Kelvin. Ketika bintang mengerut, energi yang dilepaskan sangat dahsyat sehingga angkasa bintang terdorong keluar dan mengembang menjadi raksasa merah.

Pada tahap itu keseimbangan bintang terganggu. Tubuhnya berdenyut secara periodik. Beberapa juta tahun berikutnya, bintang kehilangan sebagian massa melalui proses angin bintang. Sementara itu reaksi termonuklirnya terus berlangsung membentuk unsur-unsur berat dan bintang terus melontarkan sebagian besar selubung, sehingga yang tinggal teras panas yang mengerut dikelilingi lingkaran materi. Suhu permukaan sisa bintang itu sekitar 10.000 derajat Kelvin.

Sekarang bintang itu berada pada tahap planetary nebulae. Lingkaran materi mengembang cepat, meninggalkan pusat yang terus ambruk. Pengerutan baru berhenti ketika tekanan degenerasi elektron sudah kuat menahan tubuhnya.

Kini, bintang menjadi katai putih yang tenang. Selama periode ribuan juta tahun sesudah itu tak ada lagi kejadian fisis istimewa yang menimpa. Perlahan-lahan suhu bintang menurun dan setelah beberapa puluh miliar tahun meredup menjadi benda dingin, padat, dan gelap yang dikenal dengan sebutan katai gelap.

Bintang Ganda

Lain lagi riwayat bintang ganda atau berpasangan, misalnya pasangan katai putih dan bintang normal. Jika jarak kedua bintang cukup dekat, evolusi salah satu anggota itu bisa memengaruhi nasib pasangannya. Misalnya, Alpha Centauri, bintang ganda paling benderang di Rasi Centaurus,  Albereo di Rasi Cygnus, dan Epsilon Auriga.

Katai putih bermedan gravitasi besar mampu menyedot materi bintang pasangannya (katai merah), sehingga menumpuk di permukaan yang kecil dan panas. Karena bintangnya normal, tentu materi itu terdiri atas hidrogen segar. Makin tebal tumpukan materi, kian besar pula tekanan. Jadi hidrogen itu terpanasi dan permukaan katai putih menjadi dapur reaktor nuklir kedua.

Reaksi fusi nuklir (penggabungan inti atom) itu menghasilkan selubung gas cemerlang yang mengembang cepat, ibarat ledakan bom hidrogen yang menyebabkan materi bintang berhamburan. Ledakan nuklir bintang itu menghasilkan nova (bintang meledak). Nova terjadi berulang-ulang pada pasangan bintang ganda jenis itu. Contohnya, Nova Scorpii 2007a (atau V1280 Scorpii) yang ditemukan astronom amatir Jepang, 4 Februari 2007, di konstelasi Scorpio. Selama beberapa hari, objek itu jadi terang dan makin terang sehingga mencapai maksimal pada 17 Februari. Pada saat itu, kecerlangannya membuatnya jadi nova paling terang selama 35 tahun terakhir. Selama masa itu, nova tersebut gampang dikenali hanya dengan mata telanjang.

Ketika materi habis terbakar, penumpukan materi berulang, kemudian dibakar lagi, terus meledak, dan seterusnya. Jika penyedotan berlangsung cepat, hidrogen diubah cepat menjadi helium tanpa ledakan. Sebaliknya, helium masih dibakar menjadi abu karbon. Itu berarti massa katai putih bertambah pelan-pelan. Limit Chandrasekhar makin ditekan, tetapi karbon dibakar. Suhu pun terus meningkat dan memanasi pusat bintang.

Pembakaran karbon berlangsung makin cepat dan terus memanasi pusat. Ketika suhu pusat bintang mencapai 4 miliar derajat, degenerasi lenyap, dan bintang meledak dengan kecepatan puluhan ribu kilometer per detik. Proses ledakan yang mahadahsyat itu dikenal sebagai supernova.

Bintang ganda (berpasangan)  yang sangat menarik bagi astronom adalah Bintang Sirius. Bintang Sirius B tua biasa berpasangan dengan Sirius A yang biru dan masih sangat muda. Padahal, sebagai bintang biru yang masif, ia harus berevolusi cepat. Jadi sudah mati lebih dulu daripada Sirius B. Satu-satunya penjelasan adalah mula-mula B lebih masif dari A, mungkin dua atau tiga kali masa matahari kita. Maka ia berevolusi cepat sekali sampai menjadi planetary nebulae.

Waktu itu boleh jadi ia memuntahkan massa amat besar, sehingga hanya tersisa satu kali massa matahari, teramati sebagai Sirius B. Sirius A tentu menelan sedikit massa yang dibuang B, sehingga bertambah besar seperti sekarang ini.

Kini, para astronom sudah menemukan ratusan bintang katai putih di jagat raya. Namun masih ada miliaran bintang katai putih lain yang belum diketahui. Bagi astronom, kehadiran bintang katai putih masih merupakan misteri alam semesta yang belum terungkap sepenuhnya.

Mereka masih terus terkesima ketika berhasil mendeteksi keberadaan bintang neutron dan Lubang Hitam yang ribuan kali lebih padat dan lebih masif, tetapi ratusan ribu kali lebih kecil daripada si Kerdil Putih. Jadi bintang katai putih, bintang neutron, dan Lubang Hitam merupakan fenomena eksotik alam semesta, yang menarik diteliti dan ditelaah lebih lanjut.

Rabu, 21 Maret 2012

blue moon

teman teman pecinta astronomi
gimana kabarnya hari ini? pasti baik kan?
nah, daripada kita melakukan hal yang tidak tidak hari ini buat melangsungkan pagi, bagaimana kalau kita ngebahas tentang blue moon?
teman teman ada yang tahu apa itu blue moon? kalau belum, yuk simak bareng bareng
teman teman Pernah nonton film Smurf ?

Dalam film itu disebut-sebut tentang blue moon, ya, bulan biru, dimana bulan terlihat sangat biru. Tapi apakah bisa bulan berwarna biru ?

blue-moon1.jpg

Seperti film-film produksi barat lain, ceritanya adalah cerita fiksi, tetapi mereka selalu menyisipkan unsur "fakta" dalam film-film fiksinya.

Ya, fenomena Blue Moon ini benar-benar pernah terjadi, dan salah satunya adalah di Indonesia.

Tenang, blue moon ini bukan terjadi karena sihir oleh bangsa Smurf atau penyihir lain, apalagi tanda kiamat, jadi kalau ada orang lihat bulan berwarna biru dan bilang dunia mau kiamat siram aja mulutnya pake air keras.

Fenomena Blue Moon ini terjadi pada tahun 1883, tepatnya pada saat Krakatau meletus. Sebagian orang yang tinggal di daerah yang terkena hujan abu yang cukup parah dari krakatau ini pasti pernah menyaksikan "blue moon" ini hampir setiap hari bahkan terkadang bulan terlihat hijau. Sebuah fenomena alam yang langka sampai-sampai diabadikan menjadi sebuah nama restoran di Anyer yaitu "Blue Moon Bar and Restaurant".

Fenomena bulan berwarna biru ini terjadi karena abu yang dimuntahkan oleh krakatau didominasi oleh abu yang berukuran 1 mikron yang tersebar di udara dan atmosfer bumi, sebuah ukuran yang tepat untuk memantulkan spektrum warna merah matahari yang dipantulkan oleh permukaan bulan sehingga hanya warna selain warna merah atau kemerahan yang bisa sampai ke permukaan bumi dan yang paling dominan adalah biru dan hijau.

Apakah mungkin bulan berubah warna lain selain biru ?

red-moon.jpg

Ya, jika partikel-partikel debu yang mendominasi dan menutupi cahaya bulan adalah berukuran kurang dari 1 mikron, maka bulan akan terlihat berwarna merah karena sebagian besar partikel cahaya berwarna selain merah akan dipantulkan oleh partikel-partikel debu ini dan partikel debu berukuran sangat kecil ini umum terdapat di atmosfer kita, itulah mengapa saat bulan terbit atau terbenam pada kondisi langit gelap kita melihat bulan berwarna oranye atau kemerahan. Fenomena ini biasanya disebut dengan "red moon" atau "Blood Moon"

nah, sekian dulu cerita blue moon nya. kapan kapan di cari  berita yang lebih seru lagi yah. dadaaa ^__^

Senin, 19 Maret 2012

badai meledak, komet mendekat

Jangan keburu merinding atau merasa horor dengan judul di atas. Yang pertama, situasi tersebut terjadi di Matahari. Dan yang kedua, Bumi tidak terdampak oleh badai maupun komet tersebut.
Badai yang dimaksud adalah badai Matahari. Pada Rabu dinihari 14 Maret 2012 pukul 00:41 WIB, sebuah badai Matahari kuat meletup dari area yang berdekatan dengan tepi cakram Matahari. Badai Matahari kali ini dikategorikan sebagai badai Matahari kelas M7, sebab pada puncaknya menghasilkan guyuran sinar-X di Bumi dengan puncak intensitas 70 mikrowatt per meter persegi (pada rentang panjang gelombang 0,1 hingga hingga 0,8 nanometer). Badai tersebut meletup dari bintik Matahari AR 1429, salah satu bintik Matahari terbesar sejak siklus aktivitas Matahari ke-24 dimulai pada Desember 2008 silam. Bintik Matahari AR 1429 ini juga yang beberapa hari sebelumnya meletupkan badai Matahari kelas X5, badai Matahari terbesar yang mengarah ke Bumi sejak 2005. Badai Matahari kelas M7 ini melontarkan jutaan ton proton dan elektron berkecepatan tinggi dengan lintasan menyinggung Bumi dan bakal melintasi Bumi pada Kamis 15 Maret 2012 pukul 13:20 WIB (dengan plus-minus 7 jam). Berdasarkan kekuatan badainya, badai Mathari ini berpotensi memicu badai geomagnetik berskala kecil atau menengah (yakni skala G1 atau G2). Pada skala tersebut badai geomagnetik tidak berdampak bagi jaringan listrik dan komunikasi di Bumi.
Komet SWAN (tanda panah kuning) dalam citra LASCO C3 SOHO per 13 Maret 2012 pukul 19:42 WIB.

Berselang enam jam sebelum badai meletup, instrumen LASCO (Large Scale Coronagraph) C3 satelit pengamat Matahari SOHO merekam sebentuk titik cahaya yang unik di sisi kiri bawahnya. Tidak seperti bintik cahaya lainnya yang relatif bergerak dari kiri ke kanan secara mendatar bagi bintang ataupun hanya nongol sekali bagi noise akibat interaksi angin Matahari-sinar kosmik dengan sensor CCD (charged copule device) LASCO C3, bintik cahaya unik ini bergerak dari kiri bawah menuju ke kanan atas atau menuju ke posisi Matahari. Gerak ini merupakan ciri khas gerak komet, khususnya komet pelintas-dekat Matahari (sungrazer). Konfirmasi muncul setelah citra-citra LASCO C3 berikutnya secara gamblang memperlihatkan bintik cahaya itu memiliki bentukan ekor, tidak salah lagi, itu memang komet! Jadi, selagi Matahari mempunyai bintik raksasa di permukaannya yang siap meletupkan beberapa badai Matahari nan kuat, sebuah komet tak dikenal sedang bergerak mendekati Matahari dan amat mungkin bakal menerobos atmosfernya.
Komet SWAN (tanda panah kuning) dalam citra LASCO C3 SOHO per 14 Maret 2012 pukul 00:56 WIB. Nampak badai Matahari mulai kelihatan menyembul dibalik koronagraf.

Komet itu adalah komet SWAN. Dinamakan demikian sebab komet ini pertama kali terdeteksi dalam citra yang dihasilkan instrumen SWAN (Solar Wind Anisotropies) milik satelit SOHO, yakni instrumen yang bertugas mengamati lingkungan sisi jauh Matahari (yakni yang berada di “belakang” Matahari dalam perspektif kita dari Bumi) dengan memanfaatkan pancaran sinar ultraungu matahari khususnya pada emisi Lyman alfa (121,6 nanometer) yang menyinari debu-debu antarplanet. Komet ini pertama kali dideteksi astronom amatir, ilmuwan non institusi dan pemburu komet dari Ukraina, Vladimir Bezugly, pada 8 Maret 2012 sebagai bintik cahaya terang yang tak biasa dalam citra SWAN. Pola pergerakan bintik cahaya ini memastikan bahwa komet tersebut adalah komet baru, yakni komet yang tak ada dalam katalog komet-komet yang pernah teramati. Komet baru ini sekaligus juga merupakan komet pelintas-dekat Matahari yang menjadi bagian keluarga komet Kreutz. Salah satu anggota keluarga komet ini yang paling menonjol adalah komet Lovejoy, komet sangat terang di akhir 2011 silam yangs ekaligus mencatat rekor sebagai komet paling terang dalam lima tahun terakhir. Sayangnya tidak seperti komet Lovejoy, profil orbit komet SWAN tidak bisa diidentifikasi karena data-data observasi kurang mencukupi. Yang jelas, seperti halnya komet Lovejoy, komet ini pun bakal menerobos atmosfer Matahari (korona) yang panas menggidikkan.
Komet SWAN (tanda panah kuning) dalam citra LASCO C3 SOHO per 14 Maret 2012 pukul 06:30 WIB. Nampak badai Matahari sudah mengalir dan pancaran sinar X-nya melewati debu antarplanet menghasilkan guyuran elektron yang memproduksi noise pada citra (garis-garis putih).

Komet terus bergerak mendekati Matahari menyusuri orbitnya (yang kemungkinan besar adalah orbit sangat lonjong/ellips dengan eksentrisitas orbit sangat besar hingga mendekati 1) guna menuju perihelionnya. Komet SWAN nampaknya tidak terpengaruh letupan badai Matahari kelas M7 yang dipancarkan bintik Matahari AR 1429. Ini bisa dipahami karena lintasan badai Matahari tidak berpotongan dengan lintasan komet. Hingga Kamis 15 Maret 2012 pukul 04:30 WIB, instrumen LASCO satelit SOHO masih merekam gerak komet SWAN. Meski tidak seterang komet Lovejoy di akhir 2011 silam, namun diyakini tingkat terang komet ini bakal menanjak sehingga menempati posisi kedua di bawah komet Lovejoy. Meskipun begitu komet SWAN tak bakal bisa kita lihat dengan cara apapun, kecuali mengandalkan satelit pemantau Matahari.
Komet SWAN terlihat cukup jelas dalam citra LASCO C2 SOHO per 15 Maret 2012 pukul 04:36 WIB.

Bagaimana nasib komet ini jika telah menerobos atmosfer Matahari? Model matematis yang sempat disusun mengindikasikan komet bakal musnah sepenuhnya akibat penguapan brutal oleh suhu yang sangat tinggi di lingkungan atmosfer Matahari, yang mencapai 3 hingga 4 juta derajat Celcius. Namun ini bukan suatu hal yang pasti. Kasus komet Lovejoy, yang melintas hanya 131 ribu km dari permukaan Matahari, ternyata bisa lolos dari ancaman penghancuran total dalam situasi suhu sangat tinggi. Meskipun kecil, peluang serupa barangkali juga dimiliki oleh komet SWAN.
Berbahayakah komet SWAN bagi Bumi? Tidak. Sebab sebagai komet pelintas-dekat Matahari, lintasan komet seperti ini tidak pernah berpotongan dengan orbit Bumi. Sehingga peluang bertabrakan dengan Bumi adalah nol. Lho, bukankah kehadiran komet di langit adalah indikasi bakal datangnya bencana di Bumi, meski lintasan komet tak memotong orbit Bumi? Ah itu khan hanya anggapaan kuno yang tak berdasar dari era Aristoteles 2 ribu tahun silam.
sumber: kafe astronomi 

Minggu, 11 Maret 2012

konjungsi venus - jupiter 2012



hai semua

aku balik lagi nih..buat ngasih info peristiwa astronomi di bulan Maret ini

kalian tahu nggak apa?

yap, benar. konjungsi planet venus dan jupiter. ini kelanjutan dari kalender konjungsi planet 2012 loh.


yuk di simak buat bahan penelitian nanti ^__^


Selama ini Venus yang diidentikkan dengan perempuan selalu diidentikkan sebagai pasangan Mars yang jadi lambang laki-laki. Namun, khusus tahun 2012 ini, pasangan Venus bukan hanya Mars. Pada tahun ini, planet kedua terdekat dari Matahari itu malah akan berpasangan dengan dua planet lain, Jupiter dan Saturnus.

Venus akan berpasangan dengan Jupiter pada petang hari tanggal 14 Maret 2012. Sementara Venus dengan Saturnus akan terjadi menjelang fajar pada tanggal 27 November 2012. Venus, Jupiter, dan Saturnus akan tampak berdekatan satu sama lain.

Dalam istilah astronomi, fenomena saat dua planet saling berdekatan disebut konjungsi. Konjungsi Venus dan Jupiter paling tepat dilihat pada 14 Maret 2012 antara pukul 18.30 - 19.00 WIB. Saat konjungsi, keduanya cuma akan terpisah sejauh 3 derajat. Keduanya akan bersinar di langit bagian barat. Jupiter tampak dengan magnitudo -1,97 dan Venus -4,17.

Sementara, konjungsi Venus dan Saturnus bisa dilihat pada 27 November 2012 mulai pukul 04.00 WIB di langit timur. Venus akan tampak dengan magnitud -3,87 sedangkan Saturnus bermagnitud 1,33. Jarak keduanya sangat dekat hingga hampir menyatu, cuma terpisah 1 derajat.

Konjungsi planet adalah hal yang biasa terjadi dalam astronomi. Fenomena ini bisa disaksikan dengan mata telanjang, namun bisa disaksikan lebih jelas dengan teleskop. Magnitud merujuk pada kecerlangan benda langit. Makin negatif, makin cerlang.

Konjungsi Venus-Jupiter diperkirakan pernah terjadi tahun 3 SM dan dikaitkan dengan Bintang Natal, fenomena yang dilihat para Majus terkait dengan kelahiran Yesus. Namun, hingga saat ini belum dipastikan apakah Bintang Natal ialah Konjungsi Venus-Jupiter.

Sementara, konjungsi Venus dan Saturnus tahun ini akan lebih istimewa. Tepat saat dua planet tersebut berpasangan, Merkurius akan datang menemani. Ini bisa dilihat sekitar pukul 04.30 dini hari tanggal 27 November 2012.

Konjungsi Venus-Jupiter serta Venus-Saturnus tak berlangsung lama. Venus-Jupiter akan tenggelam cepat setelah konjungsi. Sementara, Venus-Saturnus akan cepat tak tampak karena fajar tiba. Jadi, jangan sampai terlewat. Dan, tenang saja, konjungsi Venus tak akan menimbulkan keributan apapun.





selamat menonton pecinta astronomi. semoga tanggal 14 nanti langit cerah yah ^__^

Sabtu, 10 Maret 2012

olympus mons dan valles marineris

apa yang kamu bayangin kalau ada orang lagi ngomongin olympus mons?

pasti besar, tinggi dan ada di planet yang sudah terkenal dimana - mana (Mars)

tahukah kalian?
Olympus Mons itu gunungnya tinggi banget. kalau kalian menumpuk tiga buah Mount Everest, masih kalah tinggi dah sama OLympus Mons.

mau kenalan sama olympus mons? yuk, ikutin terus postingan ini

Olympus Mons, adalah gunung terbesar planet Mars yang juga merupakan gunung terbesar di tatasurya (Solar System) kita. Gunung ini menjulang dengan tinggi mencapai 27 km dan memiliki diameter 550 km. Pada bagian kakinya, Olympus Mons di kelilingi oleh tebing terjal dengan ketinggian minimum 6 km. Pada bagian puncaknya, gunung ini memiliki kawah berdiameter 85 km.

kalau kita liat di peta aslinya mars, letak olympus mons tuh di sini nih :




rendahnya gravitasi Mars akibat ukurannya yang kecil dan tidak adanya aktivitas tektonik lempeng yang membuat gunung-gunung di sana demikian tinggi menjulang. Karena tidak adanya aktivitas tektonik, maka dapur magma akan selalu mengeluarkan lava pada titik yang sama. Dengan begitu, gunung yang terbentuk semakin tinggi. Di Bumi karena adanya pergerakan aktivitas tektonik mengakibatkan gunung yang terbentuk tidak begitu tinggi dan muncul pegunungan. Bila dibandingkan dengan gunung-gunung api di Bumi, kebanyakan gunung api di Mars mirip dengan gunung api perisai di Kepulauan Hawaii namun berukuran jauh lebih besar.

Seperti halnya daerah pegunungan yang memiliki ngarai, di Mars pun terdapat ngarai besar dan alur permukaan yang berasal dari sungai purba dan bekas banjir bandang. Ngarai terbesar di Mars dinamakan Valles Marineris dengan panjang 4.000 kilometer dan dalam 2-7 kilometer. Berada di sebelah timur dataran Tharsis, seperti halnya dataran tinggi Tharsis dan gunung api, ngarai itu terbentuk akibat terangkatnya sebagian kerak Mars.

Proses pembentukan Valles Marineris itu disertai dengan longsornya lereng rekahan dan air yang berasal dari dalam Mars meresap melalui celah dinding rekahan sehingga terjadi proses pelongsoran tebing. Akibatnya, rekahan yang terbentuk menjadi sangat lebar. Bahwa Mars pernah terdapat kelimpahan air bisa dilihat dari adanya alur bekas sungai kering di ujung Valles Marineris.

Berbagai penelitian mencoba menjawab ada di mana air yang dulu pernah ada di Mars, sekarang ini. Ternyata selain membeku di tudung kutubnya, air beku terperangkap di batuan-batuan Mars. Penelitian terinci mengenai dataran tinggi, gunung, dan ngarai akan membantu memahami struktur bagian dalam Mars.

wah...mars aja udah kayak gitu yah. gimana sama planet lain?
yang penting intinya, kita harus bersyukur sama Tuhan karena udah di kasih tata surya yang indahnya wauu...

udah dulu ya postingan tentang indahnya mars dengan gunung dan lembahnya. 

salam astro ^__^

Rabu, 07 Maret 2012

kalender konjungsi planet 2012

menurut klaim dari beberapa oknum, semacam kesejajaran jupiter dan saturnus akan mengacaukan gravitasi bumi yang berefek pada kekacauan geologi dan meteorologi di bumi!

sayangnya, kesejajaran planet jupiter dan saturnus TIDAK DIJADWALKAN UNTUK TERJADI PADA TAHUN 2012!!!!!!!

tidak percaya?

lihatlah tabel berikut ini (yuk, besok pada nonton):




kalaupun ada konjungsi atau kesejajaran kedua planet tersebut, lalu kenapa?

tahukah kalian bahwa pada awal tahun 1962 terjadi konjungsi 5 benda angkasa (bulan, matahari, merkurius, venus, jupiter) disertai fase bulan baru plus dipercantik dengan sebuah gerhana matahari... but We're still here! hehehe... nggak ada efek yang cukup berarti kan?

coba pikirkan, kalo aku sih, lebih takut sama bulan yang mana gravitasinya lebih berpengaruh terhadap bumi, daripada jupiter ditambah saturnus yang jarak paling dekatnya sekitar 600 jutaan KM. masuk akal?