Jumat, 27 Januari 2017

Hyper Starburs, Ledakan Bintang Luar Biasa Petunjuk Evolusi Alam Semesta


Bintang yang dihasilkan dari ledakan besar ini berada di tingkat sekitar 4.500 kali massa matahari, salah satu tingkat tertinggi yang pernah terlihat.


Sebuah galaksi bernama MCG+07-33-027 terekam oleh Teleskop Kamera untuk Survey (ACS) Hubble NASA/ESA. Galaksi ini berjarak sekitar 300 juta tahun cahaya dari bumi. Biasanya galaksi menghasilkan beberapa bintang baru per tahun, namun galaksi ini mampu menghasilkan bintang beratus kali lipat dari biasanya. (ESA/Hubble & NASA and N. Grogin)


Sebuah galaksi baru ditemukan, dan sedang mengalami ledakan konstruksi bintang yang luar biasa menakjubkan, menurut sekelompok astronom yang dipimpin oleh mahasiswa pasca sarjana dari University of Florida Jingzhe Ma, yang menggunakan NASA CHANDRA X-Ray Observatory.

Galaksi yang diketahui sebagai SPT 0346-52 berjarak 12,7 miliar tahun cahaya dari bumi, terlihat pada tahap kritis dalam evolusi galaksi sekitar satu miliar tahun setelah Big Bang.

Para astronom yang pertama kali menemukan SPT 0346-52 menggunakan teleskop milik National Science Foundation South Pole. Data dari NSF/ESO Atacama Large Milimeter Submilimeter Array di Cili mengungkapkan tentang emisi inframerah yang sangat terang dan menunjukkan bahwa galaksi tersebut sedang mengalami ledakan yang luar biasa dari kelahiran bintang.

Namun, sebuah penjelasan alternatif mengatakan, apakah banyaknya emisi sinar inframerah ini disebabkan oleh sebuah lubang hitam supermasif yang berkembang pesat

di pusat galaksi? Gas yang jatuh ke arah lubang hitam akan menjadi jauh lebih panas dan lebih terang, menyebabkan sekitar debu dan gas yang bersinar dalam cahaya infra merah. Untuk menjelajahi kemungkinan ini, para peneliti menggunakan NASA’s Chandra S-ray Observatory dan CSIRO’s Australia Telescope Compact Array, sebuah teleskop radio.

Tidak ada sinar Xray ataupun gelombang radio yang terdeteksi, sehingga para astronom dapat menyingkirkan lubang hitam yang menjadi penyebab sebagai cahaya inframerah yang terang.

“Kami saat ini mengetahui bahwa galaksi ini tidak mempunyai lubang hitam yang sering mengisap, melaikan bersinar cerah dengan cahaya yang berasal dari bintang yang baru lahir,”kata Ma. “Hal tersebut memberikan kepada kita informasi tentang bagaimana galaksi dan bintang-bintang di dalammnya berevolusi selama awal zaman di alam semesta.”

Bintang-bintang yang terbentuk di tingkat sekitar 4.500 kali massa matahari setiap tahun di SPT0346-52, salah satu tingkat tertinggi yang pernah terlihat di dalam galaksi. Hal ini berbeda dengan galaksi bima sakti seperti Milky way yang hanya terbentuk sekitar satu massa matahari bintang baru per tahun.

“Para astronom menyebutnya dengan banyak formasi bintang ‘Starburst galaxies,’” kata UF astronomy Professor Anthony Gonzalez, yang turut menulis penelitian ini. “Istilah tersebut tampaknya tidak sesuai dengan galaksi ini, jadi kami menamainya dengan ‘hyper-starburst’ galaxy.”

Tingginya tingkat pembentukan bintang menyiratkan bahwa sebuah wadah gas dingin besar di galaksi sedang dikonversi menjadi bintang dengan efisiensi yang sangat tinggi.

Para astronom berharap bahwa dengan mempelajari lebih lanjut mengenai galaksi seperti SPT0346-52 mereka akan belajar lebih banyak mengenai pembentukan dan pertumbuhan galaksi masif dan lubang hitam supermasif di pusatnya.

“Selama beberapa dekade, para astronom telah mengetahui bahwa lubang hitam supermasif dan bintang-binrang di galaksi tuan rumah mereka tumbuh bersama,” kata rekan penulis Joaquin Vieira dari University of Illinois di Urbana.”SPT0346-52 menarik karena kita telah meneliti sebuah ledakan yang luar biasa dalam pembentukan bintang, namun belum menemukan bukti untuk pertumbuhan lubang hitam supermasif. Kami sangat ingin mempelajari galaksi ini lebih detil dan memahami apa yang memicu pembentukan binrang dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan lubang hitam.”

SPT0346-52 adalah bagian dari populasi gravitasi galaksi yang kuat yang ditemukan dengan SPT. Galaksi ini terlihat enam kali lebih terang dari sebelumnya jika dilihat tanpa lensa gravitasi, yang kemudian memungkinkan para astronom untuk melihat lebih detil dari yang mungkin digunakan.

0 komentar:

Posting Komentar