Rahasia Si Cincin Saturnus

Baru-baru ini sekelompok peneliti berhasil mengukur kecerlangan dan temperatur cincin-cincin Saturnus secara lebih detil daripada sebelum-sebelumnya.

Fakta Tragis Laika, Anjing Pertama yang Mengelilingi Orbit Bumi

Kisah perjalanan Laika, anjing pertama yang mengelilingi orbit Bumi disebut-sebut sebagai salah satu momen hebat dalam sejarah manusia..

Penyebab Cacat Bola Mata pada Astronaut Terungkap

Setelah bertahun-tahun berspekulasi dan melakukan penelitian, peneliti akhirnya menemukan penyebab cacat bola mata yang diderita astronaut.

Hyper Starburs, Ledakan Bintang Luar Biasa Petunjuk Evolusi Alam Semesta

Bintang yang dihasilkan dari ledakan besar ini berada di tingkat sekitar 4.500 kali massa matahari, salah satu tingkat tertinggi yang pernah terlihat.

Bagaimana Perhitungan Tanggal Paskah dalam Kalender Yahudi?

Sistem kalender yang menggunakan fase bulan sebagai acuan utama namun juga menambahkan pergantian musim di dalam perhitungan tiap tahunnya.

Rabu, 29 Februari 2012

Selain Menyusut, Bulan Ternyata Mengembang Juga

NASA Citra Graben yang diambil oleh kamera wahana Lunar Reconaissance Orbiter

Studi terbaru menunjukkan bahwa Bulan mengembang. Hasil penelitian ini mengejutkan sebab ilmuwan sebelumnya menyangka bahwa Bulan menyusut.

Pada tahun 2010, peneliti menemukan bahwa Bulan selalu menyusut sepanjang waktu. Penyusutan ini membuat Bulan nampak seperti kismis, memiliki kerutan-kerutan di permukannya. Proses penyusutan Bulan ini masuk akal sebab Bulan kehilangan panas dari proses pembentukannya 4 miliar tahun lalu. Kerutan seperti di Bulan itu juga ditemukan di Merkurius.

Namun, di tengah penyusutan itu, tim peneliti yang dipimpin Thomas Watters dari Smithsonian Institution di Washington mengungkap bahwa beberapa permukaan bulan menunjukkan peregangan atau mengembang.

Penelitian dengan Lunar Reconaissance Orbitter milik NASA menunjukkan struktur disebut graben, yang terbentuk ketika dua permukaan Bulan meregang atau menjauh.

Pengembangan lama telah ditemukan sebelumnya. Namun, pengembangan ini tergolong "baru", umurnya kurang dari 50 juta tahun. Peneliti mengungkapkan bahwa pengembangan bisa disebabkan oleh magma, menyebabkan permukaan tampak membengkak.

"Sangat menyenangkan ketika Anda menemukan sesuatu yang sama sekali tak terduga," kata Mark Robinson, anggota tim peneliti dari Arizona State University, seperti dikutip New Scientist, Selasa (21/2/2012).

bimasakti kaya planet yatim piatu

Discovery Ilustrasi planet yatim piatu atau nomad.

Galaksi Bimasakti memiliki lebih dari 100.000 planet yatim piatu atau planet nomad, alias planet yang tidak mengorbit bintang induk tertentu. Hal tersebut diketahui dari ekstrapolasi hasil observasi planet yang dilakukan dengan metode gravitational microlensing, melihat pengaruh gravitasi planet pada cahaya bintang.

Louis Strigari, ilmuwan dari Kavli Institute di Stanford University dan rekannya mendeteksi objek yang terdapat di Bimasakti, mulai dari yang sebesar Jupiter hingga sekecil Pluto. Berdasarkan hasil studi, ilmuwan menemukan bahwa tak ada cukup tata surya yang mempu menaungi seluruh planet yang ada, sehingga planet yatim piat umum.

Ada teori yang meyatakan bahwa planet yatim piatu semula berasal dari tata surya tertentu dan kemudian terlempar keluar. Hasil riset menunjukkan bahwa teori itu tak sepenuhnya berlaku. Lebih lanjut, hasil studi juga membuka pertanyaan baru tentang proses pembentukan planet serta pandangan baru tentang zona layak huni di luar Bumi.

"Jika ada planet nomad yang cukup besar dan memiliki atmosfer tebal, mereka bisa menjebak panas, memungkinkan bakteri untuk hidup," kata Strigari seperti dikutip Discovery, Jumat (24/2/2012).

Hasil penelitian Strigari telah dikirim ke jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. Penelitian lebih lanjut bisa dilakukan dengan Wide-Field Infrared Survey Telescope (WFIRST) milik NASA dan Large Synooptic Telescope yang akan diluncurkan pada tahun 2020.

tanggal 29 februari, tanggal istimewa

Hari ini, Rabu (29/2/2012), merupakan hari istimewa dalam penanggalan Masehi. Keistimewaan itu terletak pada tanggalnya, 29 Februari. Tanggal ini hanya muncul satu kali dalam rentang empat tahun atau delapan tahun. Ini menandakan tahun 2012 adalah tahun kabisat. 
Cikal bakal kalender Masehi yang digunakan saat ini berasal dari kalender Julian yang diperkenalkan sejak masa Julius Caesar pada tahun 46 sebelum Masehi atas bantuan astronom asal Aleksandria, Sosigenes.
Dalam kalender Julian, satu tahun didefinsikan sebagai waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari, yaitu selama 365,25 hari. Karena sulit dan tidak praktis mengubah tahun pada seperempat hari, maka satu tahun dibulatkan menjadi 365 hari.
”Tahun yang memiliki jumlah 365 hari disebut tahun basit atau tahun pendek,” kata ahli kalender dari Program Studi Astronomi, Institut Teknologi Bandung, Moedji Raharto, Selasa (28/2).
Sisa 0,25 hari digabung menjadi satu hari penuh yang ditambahkan pada Februari tahun keempat. Itulah sebabnya Februari yang biasanya hanya memiliki 28 hari setiap empat tahun menjadi 29 hari.
Penambahan satu hari pada tahun keempat inilah yang kemudian membuat setiap angka tahun yang habis dibagi empat disebut tahun kabisat atau tahun panjang karena memiliki 366 hari.
Tidak tepat
Ternyata waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari tidak tepat 365,25 hari atau 365 hari 6 jam seperti yang ditetapkan dalam kalender Julian. Waktu yang tepat adalah 365,242199 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik.
”Astronom pada masa itu belum bisa menentukan waktu revolusi Bumi hingga detail,” ujar Moedji.
Waktu Bumi mengelilingi Matahari ini didasarkan atas waktu yang ditempuh Matahari seolah-olah mengelilingi Bumi dari titik Aries hingga kembali ke titik Aries lagi. Ini disebut sebagai satu tahun tropis.
Matahari berada di titik Aries ditetapkan terjadi pada 21 Maret. Tanggal ini menjadi tanda datangnya musim semi di belahan Bumi utara atau tibanya musim gugur di belahan Bumi selatan.
Penghitungan yang tidak tepat ini membuat setiap satu tahun terjadi kekurangan 11 menit 14 detik. Dalam jangka pendek, kekurangan ini tidak menimbulkan masalah pada kalender yang digunakan. Namun, jika kalender digunakan hingga ribuan tahun, kekurangan ini menjadi sangat terasa.
Dalam 1.000 tahun, hari bergerak 7,8 hari lebih cepat dibandingkan semestinya. Ini ditandai dengan lebih cepatnya Matahari tiba di titik Aries dari hasil penghitungan dibandingkan kondisi sebenarnya.
Hal lain yang dirasakan akibat ketidaktepatan ini adalah musim semi yang datang lebih awal dari 21 Maret sesuai ketetapan.
Majunya waktu ini juga memengaruhi berbagai kegiatan keagamaan yang tidak tepat, seperti dalam penentuan hari raya keagamaan yang memiliki aturan khusus. Ini sangat bertentangan dengan tujuan dibuatnya kalender, yaitu untuk menentukan waktu dilaksanakannya berbagai kegiatan keagamaan dan penanda musim.
Reformasi
Kondisi ini membuat Paus Gregorius XIII pada 1582 Masehi membarui kalender Julian. Ketentuan tahun kabisat tidak hanya angka tahun yang habis dibagi 4, tetapi juga harus habis dibagi 400 untuk tahun abad (tahun yang merupakan kelipatan angka 100).
Ini membuat tahun 1800 atau 1900 yang dalam kalender Julian disebut tahun kabisat setelah ketentuan baru ini tidak lagi disebut tahun kabisat. Namun, tahun 1600 dan 2000 masih disebut tahun kabisat.
Ini akan membuat orang yang lahir pada 29 Februari, perayaan ulang tahunnya tidak hanya akan jatuh tepat empat tahun sekali, tetapi bisa juga delapan tahun sekali, seperti antara 29 Februari 2096 dan 29 Februari 2104. Hal ini karena tahun 2100 bukan tahun kabisat.
Reformasi ini berhasil mengurangi kesalahan penghitungan kumulatif hari. ”Jika dalam kalender Julian terjadi kesalahan 78 hari dalam 10.000 tahun, setelah direformasi kesalahannya tinggal 3 hari dalam 10.000 tahun,” ungkap Moedji.
Selain mengeluarkan aturan baru tahun kabisat, Paus Gregorius XIII juga memotong 10 hari pada Oktober 1582. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kalender agar bersesuaian kembali dengan musim yang terjadi.
Pemotongan ini membuat tanggal 4 Oktober 1582 langsung dilanjutkan dengan tanggal 15 Oktober 1582. Artinya, dalam sejarah kalender Masehi, tidak pernah ada tanggal 5 Oktober sampai 14 Oktober 1582.
Penghapusan ini mirip dengan yang dilakukan Pemerintah Samoa dan Tokelau di Pasifik Selatan yang menghapus tanggal 30 Desember 2011 untuk menyesuaikan dengan waktu di Selandia Baru dan Australia. Penghapusan ini membuat 29 Desember di negara itu langsung dilanjutkan dengan tanggal 31 Desember 2011.
Pembaruan yang dilakukan Paus Gregorius XIII ini membuat sistem penanggalan ini dinamakan kalender Gregorian. Meski demikian, sistem ini tidak langsung diterapkan di semua negara. Rusia, China, Yunani, ataupun Turki baru mengakomodasi kalander ini pada awal abad ke-20.
Belum pas
Meski sudah dikoreksi, kalender Gregorian masih mengandung salah, yaitu tiga hari dalam 10.000 tahun. Kesalahan ini terjadi karena dalam satu tahun kalender Gregorian jumlah harinya masih 365,2425 hari. Ini berbeda sedikit dengan waktu dalam satu tahun tropis yang mencapai 365,242199 hari.
Ketidaktepatan ini disebabkan adanya gerak presesi atau gerak sumbu rotasi Bumi sembari mengelilingi Matahari. Gerak presesi membuat posisi titik Aries bergeser 50,2 detik busur per tahun ke arah barat dari koordinat langit.
”Untuk membuat kalender dengan jumlah hari yang tepat dengan satu tahun tropis tidaklah mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan, baik dari sisi kepraktisan kalender untuk digunakan maupun idealisme sistem kalender itu sendiri,” kata Moedji.

wah...jupiter punya anak lagi. selamat yah

Scott Sheppard Bulan Baru Jupiter

Astronom menemukan dua bulan baru yang mengorbit planet Jupiter. Dengan penemuan ini, jumlah bulan planet terbesar di tata Surya itu bertambah menjadi 66 buah.

Dua bulan baru Jupiter itu disebut S/2011 J1 dan S/2011 J2. Keduanya berhasil diidentifikasi menggunakan Magellan Baade Telescope di Las Campanas Observatory, Chile, pada 27 September 2011.

Dua bulan yang ditemukan merupakan anggota dari objek terkecil di Tata Surya. Diameter kedua bulan baru Jupiter itu hanya sekitar 1 km.

Dengan demikian, tak seperti empat bulan besar Jupiter lain yang mudah dilihat dengan teleskop sederhana, kedua bulan ini tampak amat redup sehingga sulit diamati. Jarak kedua bulan dengan Jupiter amat jauh sehingga butuh waktu 580 hari dan 726 hari bagi kedua bulan untuk mengelilingi Jupiter.

"Bulan-bulan ini adalah bagian dari kawanan objek retrograde terluar di sekeliling Jupiter," kata Scott Sheppard, ilmuwan dari Department of Terrestrial Magnetism di Carnegie Institute for Science, Washington.

Retrograde adalab bulan atau satelit yang mengorbit berlawanan dengan arah rotasi planet. S/2011 J1 dan S/2011 J2 adalah dua dari 52 bulan Jupiter yang termasuk retrograde.

Sheppard mengatakan bahwa Jupiter kemungkinan memiliki lebih banyak satelit lagi. Dan, diantara banyak satelit, banyak yang merupakan bulan-bulan mini layaknya S/2011 J1 dan S/2011 J2.

Ilmuwan mengungkapkan, S/2011 J1 dan S/2011 J2 termasuk dalam jenis bulan ireguler, mengorbit planet pada jarak jauh serta memiliki orbit eksentrik dan cenderung miring.

Karena karakteristik orbit itu, kedua bulan itu diperkirakan adalah sebuah komet atau asteroid yang di masa lalu "tertangkap" oleh gaya gravitasi Jupiter, kemudian berubaha status menjadi bulan.

"Karena bulan-bulan ireguler ini tertangkap pada masa-masa awal Tata Surya, mereka bisa memberi petunjuk bagaimana planet terbentuk dan proses evolusinya," ungkap Sheppard seperti dikutip National Geographic, Kamis (2/2/2012).

Jupiter memiliki 4 satelit besar dan terkenal, yakni Io, Ganymede, Europa dan Callisto. Biasanya, bulan Jupiter diberi nama berdasarkan nama dewa Romawi dan Yunani.

Publik mungkin mendambakan nama yang lebih familiar pada dua bulan baru yang baru saja ditemukan. Tapi, nama itu baru akan diberikan setelah observasi terhadap bulan baru dilakukan setidaknya selama satu tahun.

Penemuan dua bulan baru Jupiter ini diumumkan di Central Bureau for Astronomical Telegrams, International Astronomical Union, minggu lalu.

Minggu, 26 Februari 2012

try out astronomi 2012

FPA Proudly Present 
TRY OUT OSN ASTRONOMI 2012
SEGERA SIAPKAN TIM OSN SEKOLAH KALIAN !!!
Be There ! Akan di adakan try out Olimpiade Aastronomi
Pada Hari Sabtu Tanggal 28 Januari dan 3 maret 2012
di Planetarium Jakarta
Jalan Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat
acara di akan di mulai pada pukul 08.30 - 14.30 WIB
karena registrasi pendaftaran di mohon untuk kedatangannya 1 jam sebelum acara di mulai yaitu pukul 7.30
acara meliputi :
-pengenalan Olimpiade Sains Nasional
-try out olimpiade
-pembahasan soal try out oleh para alumni OSN Astronomi
HTM : Rp.35.000 / Try Out
Include : makan siang - soal - pembahasan soal
pembayaran on the spot
pendaftaran terakhir tanggal 29 februari 2012*)
KUOTA PENDAFTARAN HANYA TERSEDIA UNTUK 90 ORANG

Info: 
Fahmi : 0857 1089 7108
Arreza : 0812 8723 6778
Mila : 0856 9561 3450
Twitter : @forumastronomi
facebook : Forum Pelajar Astronomi
Raih hadiah menarik bagi para peserta mendapatkan nilai terbaik !

*) Mekanisme Pendaftaran :
  1.  peserta menghubungi CP atau panitia untuk mendaftar try out dan mengkonfirmasi pendaftaran
  2.  pembayaran peseserta bisa melalui transfer dgn menghubungi CP, atau on the spot. 
  3. pembayaran untuk try out ke 2 bisa sekaligus di bayar pada hari try out pertama
  4. Peserta di harapkan membawa alat tulis, buku, dan kalkulator

oposisi mars tahun 2012...

Konfigurasi Matahari, Bumi dan Mars ketika Oposisi Mars

Lebih dari 2200 tahun lalu, seorang astronom dan matematikawan Yunani bernama Aristarchus menjadi manusia pertama yang menggagas bahwa Matahari adalah pusat alam semesta (dalam konteks waktu itu pengertian alam semesta masih sebatas tata surya), dimana planet - planet mengitarinya.


Kemudian lebih dari 400 tahun lalu, Johannes Kepler menjabarkan data yang diperoleh dari pengamatan Tycho Brake bahwa orbit planet berbentuk elips (Hukum Kepler I) dan periode orbit planet sebanding dengan jaraknya terhadap Matahari (Hukum Kepler III).

Dari hasil pemikiran yang telah diakui kebenarannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa planet - planet mengitari Matahari dalam orbit berbentuk elips, dimana semakin jauh suatu planet tersebut (dari Matahari) maka makin lama periode orbitnya.

Dengan begitu dapat difahami karena merupakan planet yang lebih dekat dengan Matahari, maka Bumi akan lebih cepat berevolusi dibanding planet luar seperti Mars.

Dalam selang 26 bulan sekali, Bumi akan menyalip Mars dan pada saat itu Matahari, Bumi dan Mars akan segaris berurutan yang dikenal sebagai oposisi Mars.

Pada waktu sekitar oposisi, Mars pun akan berada pada jarak yang relatif lebih dekat terhadap Bumi. Meski demikian, disetiap oposisinya jarak Bumi dan Mars tidak akan selalu tepat sama. Hal tersebut diakibatkan orbit Mars yang sedikit lebih lonjong dibanding orbit Bumi.

Akibat dari jarak Mars yang relatif lebih dekat dibanding biasanya, maka Mars akan terlihat lebih terang dan sedikit lebih besar (diameter sudutnya) jika dilihat waktu malam di Bumi.

Dan karena waktu itu kedua planet berpelurus, maka Mars akan dapat diamati sepanjang malam. Mars akan terbit di timur waktu Matahari tenggelam, berada di meridian waktu tengah malam, dan tenggelam di barat waktu Matahari terbit.

Di tahun 2012, tepatnya pada 03 Maret 2012, planet Bumi kembali akan menyalip planet merah Mars dan Matahari, Bumi serta Mars kembali akan segaris berurutan. Oposisi Mars pun akan terjadi lagi setelah terakhir terjadi pada 29 Januari 2010.

Mars Terbit di Langit Timur (Sumber: Stellarium)

Pada waktu oposisi, Mars akan terlihat seperti bintang merah terang dengan magnitudo -1,23 dengan latar rasi Leo.

Selang dua hari setelah oposisi atau tepatnya pada 5 Maret 2012, Mars akan berada pada jarak terdekatnya terhadap Bumi. Pada jarak sekitar 0.677 SA atau sebanding 100.78 juta km, Mars akan terlihat dengan diameter sudut 13.89”.

Setelah selang beberapa minggu setelah oposisi, Mars akan terlihat makin meredup dan sedikit mengecil. Mars perlahan bergeser ke arah barat setiap harinya, kemudian tengelam dan setelah itu terbit lagi kala fajar tiba, hingga nanti terjadilah oposisi Mars berikutnya pada 8 April 2014.

Untuk mengamatinya Mars yang tengah oposisi sangat mudah, karena dapat diamati dengan atau tanpa alat bantu seperti binokuler ataupun teleskop.

Dengan mata, pengamat akan melihat planet Mars sebagai bintang merah terang. Sedangkan jika dengan alat bantu pengamat akan melihat Mars yang tengah purnama bahkan mungkin salju putih di kutubnya.

Selepas senja hingga menjelang tengah malam Mars akan berada di langit timur, sekitar tengah malam Mars akan berada di meridian atau tepat diatas kepala dan selepas tengah malam hingga fajar tiba Mars akan berada di langit barat.

Minggu, 05 Februari 2012

pijar kunang - kunang di alam semesta

Menurutmu apa sebutan yang akan diberikan astronom untuk benda hijau di foto di bawah ini? Kalau kamu menebak “gumpalan”, nah kamu benar!. Kalau bicara lebih teknis, nama benda tipe ini adalah “Gumpalan Lyman-alpha”.

Gumpalan Lyman-Alpha.

Gumpalan ini sangat langka dan berada sangat jauh di alam semesta. Tak hanya itu, gumpalan ini juga merupakan sebagian obyek terbesar di alam semesta – awan gas maharaksasa ini bisa mencapai beberapa kali lebih besar dari galaksi Bima Sakti!.   Seperti kumpula kunang-kunang, gumpalan ini juga bersinar terang. Tapi apa yang membuatnya bersinar terang masih menjadi misteri bagi para astronom.
Salah satu ide yang ada, gumpalan itu bersinar terang ketika gas di dalamnya mengalami pemanasan saat ia ditarik ke dalam oleh gravitasi gumpalan yang kuat. Ide lainnya, gumpalan itu bisa bersinar karena ada galaksi terang di dalam gumpalan tersebut.
Dengan menggunakan teleskop bernama Very Large Telescope yang berada di Chile, astronom selangkah lebih maju untuk memecahkan misteri tersebut. Dengan mempelajari sifat dari cahaya yang dilepaskan oleh gumpalan yang ada di foto, para astronom bisa mengetahui kenapa gumpalan yang satu ini bersinar. Itu karena di dalamnya ada galaksi-galaksi terang.
Para astronom akan mempelajari lebih banyak lagi obyek seperti ini untuk melihat apakah memang galaksi yang memegang peranan dalam membuat gumpalan itu bersinar. Astronom tidak suka untuk mengambil kesimpulan hanya dari satu penemuan.


Fakta menarik : Gumpalan Lyman-alpha yang pertama ditemukan hanya 12 tahun lalu! Apa obyek baru yang akan kita temukan di angkasa 12 tahun mendatang?

kembang api di luar angkasa

Bintang dilahirkan dalam awan gas dan debu raksasa yang ada di alam semesta. Bintang muda biasanya sangat panas sehingga menyebabkan gas di awan bercahaya sangat terang. Waktu awan itu bercahaya, manusia bisa melihat awan-awan tersebut melalui teleskop.
Paung kelahiran bintang NGC 3582.

Foto yang diambil dari ruang angkasa menunjukkan sebagian kecil awan di galaksi kita yaitu galaksi Bima Sakti, yang juga sering disebut galaksi Milky Way (Jalur Susu). Di dalam awan yang juga dikenal sebagai palung kelahiran bintang tersebut, bintang-bintang di galaksi Bima Sakti terlahir. Pada gambar, kita bisa melihat bentuk busur yang terang di dalam awan. Tapi bagaimana dan apa yang membentuk busur itu masih menjadi misteri.  Salah satu kemungkinan jawabannya terletak pada apa yang terjadi pada bintang saat bintang-bintang menjadi tua.
Sebagian bintang di dalam awan biasanya sangat berat bahkan jauh lebih berat dari bintang terdekat kita, Matahari. Bintang-bintang yang berat ini sangat rakus. Mereka melahap bahan bakar yang bisa membuat mereka bersinar lebih cepat dari bintang-bintang yang lebih ringan. Waktu bahan bakarnya sudah habis, bintang – bintang yang padat itu kemudian meledak dalam sebuah ledakan maha dasyat yang disebut ledakan supernova.  Kalau kamu bisa melihat ledakan itu, maka ia akan tampak seperti pertunjukkan kembang api terbesar di alam semesta Menurut para astronom, ledakan supernova itu bisa menciptakan bentuk busur yang aneh yang ada di dalam foto dan memecahkan misteri asal usul busur terang itu. Dan inilah suvenir terindah dari kembang api kosmik.

hembusan gelembung di sekitar galaksi kita

Bumi memiliki banyak sekali satelit buatan yang mengorbit dirinya. Tapi Bumi hanya punya satu satelit alam: Bulan. Galaksi tempat tinggal kita – galaksi Bima Sakti – juga memiliki beberapa satelit alam yang mengorbit dirinya. Satelit-satelit tersebut dikenal dengan nama galaksi katai karena ukurannya yang jauh lebih kecil dari galaksi normal seperti Bima Sakti. Yang menarik, astronom menamakan salah satu galaksi katai yang mengorbit Bima Sakti dengan nama Awan Magellan Besar.
Nebula LHA 120-N 44 disekeliling gugus bintang NGC 1929.

Awan Magellan Besar memiliki banyak area dimana bintang dilahirkan atau kita sebut saja area itu palung kelahiran bintang atau pabrik pembuatan bintang. Salah satunya seperti yang tampak pada foto di atas. Foto tersebut diambil dengan teleskop bernama Very Large Telescope, yang berada di sebuah negara si Amerika Selatan yakni di negara Chile.
Pabrik pembuatan bintang itu bisa ditemukan di dalam cincin berwarna merah pada foto. Pabrik itu berupa awan gas dan debu yang disebut “Gelembung Super”. Bentuk cincin dari gelembung super ini terbentuk akibat adanya kombinas kejadian yang keras dan merusak. Apa itu? Angin kencang dari bintang-bintang masif dan ledakan bintang melubangi bagian tengah awan itu meninggalkan bentuk cincin gas dan debu.
Setelah kekacauan dan kerusakan itu… muncullah bintang baru. Angin dan ledakan bintang pada dasarnya mendorong partikel gas dan debu untuk mengumpul di sekeliling bagian tepi gelembung super. Kalau partikel gas dan debu yang berkumpul bersama di satu area gelembung super sudah cukup, terbentuklah bintang baru karena bintang memang merupakan bola gas dan debu raksasa!
Inilah siklus kehidupan di alam semesta : ketika sebagian bintang mati, akan ada yang lainnya yang dilahirkan.

Fakta menarik : Lebar gelembung super lebih dari 60 kali lebih besar dari jarak Matahari ke Bintang terdekat. Bintang terdekat dari matahari adalah proxima centauri yang jaraknya 4,24 tahun cahaya.

wajah hantu di langit

Pernahkah kalian menatap awan dan melihat bentuk-bentuk seperti benda dan orang di sana? Nah, astronom juga melakukan hal yang sama ketika memandang langit.
NGC 3324 aka Nebula Gabriela Mistral.

Foto ini menampakkan awan gas dan debu di ruang angkasa, atau biasa disebut nebula. Bintang-bintang baru dilahirkan di nebula, dan tempat-tempat seperti ini disebut daerah pembentukan bintang. Bintang-bintang yang baru lahir ini sangatlah panas dan menyebabkan gas dalam awan-awan tersebut berpendar terang sehingga kita bisa melihat awan itu melalui teleskop.
Sebagian awan-awan ruang angkasa ini dinamai berdasarkan kemiripan penampakannya dengan suatu benda, misalnya Nebula Kepala Kuda. Nah, tahukah kalian mengapa nebula di foto ini disebut Nebula Gabriela Mistral? Ikuti petunjuk berikut: klik foto tadi supaya kalian bisa melihat keseluruhan foto. Kemudian lihat baik-baik pinggiran sebelah kanan dari area yang berwarna merah muda.
Bagaimana? Bisakah kalian melihat garis bentuk wajah manusia? Para astronom menganggapnya sangat mirip dengan wajah penyair terkenal dari Chili bernama Gabriela Mistral. (Lihat foto di bawahuntuk membandingkan nebula tadi dengan wajah sang penyair.) Serem nggak sih?!
Perbandingan bentuk wajah penyair Gabriela Mistral dan NGC 3324.


Fakta menarik : Hubungan antara sang penyair dan astronomi bahkan lebih kuat karena Gabriela Mistral dilahirkan di sebuah wilayah di Chili yang menjadi tempat tinggal beberapa teleskop besar.

10 cara menghentikan asteroid

Ketakutan pada hari kiamat seringkali menjadi tema yang menjual dalam industri film-fiksi ilmiah ala Hollywood. Di zaman serba digital yang logis ini, fenomena astronomis menjadi tersangka utama yang mengancam peradaban bumi. Namun, benarkah bumi, sang planet biru nan indah akan bernasib apes dihantam oleh benda-benda angkasa yang berseliweren seenaknya?

Asteroid, yang dijuluki sang planet pengembara memiliki banyak kawanan di tata surya. Bila terpikat dengan gaya gravitasi, mereka akan segara menghantam planet tersebut. Tidak heran bila ada sebagian penduduk bumi - para maniak science fiction - terutama menjadikan batu-batuan raksasa ini menjadi isu penyebab hari kiamat.

Dr.Donald K. Yeomans, seorang ilmuwan NASA membantah semua “tahyul” ala astronomi ini, “Dampak asteroid bagi planet bumi adalah seperti sebuah truk besar yang dihantam serangga kutu”, ujarnya. Ia menyatakan bahwa asteroid tidak akan cukup kuat untuk menghantam bumi hingga “ gepeng”.

“ Setiap hari, bumi kadang-kadang dikunjungi oleh batu angkasa sebesar bola basket, dan batu angkasa sebesar mobil hanya datang beberapa kali setahun”, ujar Yeoman. “Untungnya, batas ukuran asteroid yang dapat berdampak serius pada permukaan tanah harus berdiameter minimal 30 meter. Asteroid sebesar itu mungkin hanya muncul 200 tahun sekali”.

Yeomans mengepalai divisi Near Earth Object (NEO) Program Office di lembaga NASA. Mereka bertugas untuk mengidentifikasi benda-benda angkasa berbahaya yang melintas di dekat bumi. Itu termasuk asteroid sebesar lebih dari 1 Km yang akan menghantam bumi dalam interval jutaan tahun. Salah satu jenis ini dituduh menjadi biang keladi punahnya dinosaurus dan hewan-hewan raksasa dibumi. Para ilmuwan menduga benturan ini langsung menenggelamkan bumi dalam musim dingin yang panjang hingga bertahun-tahun.

Pertemuan Cendekiawan Kosmik

Ancaman asteroid ini boleh dikatakan merupakan situasi dimana kita hanya dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai kekuatan. Hanya dengan mengetahui dimana posisi asteroid kita dapat menurunkan resiko kehancuran bumi akibat asteroid. Karena itulah di adakan pertemuan para ilmuwan astronomi yang khusus memberi perhatian serius pada hal ini.
Ketika proyek kami bermula di akhir tahun 90an, resiko kematian akibat sebuah asteroid kira-kira hampir sama gawatnya dengan resiko kematian akibat kecelakaan pesawat”, ujar Koehln, seorang ilmuwan. “ Penelitian selama 12 tahun terhadap asteroid disekitar bumi ini telah menurunkan resiko ini hanya dengan meningkatkan pengetahuan kita tentang asteroid”, lanjutnya.
Apakah asteroid dapat menghantam bumi? Ya, pasti. Namun, ia akan segera terbakar diatmosfir bumi.

Mengintai Masa Depan
“ Asteroid-asteroid di dekat bumi merupakan ancaman yang paling serius bagi kita, tetapi juga merupakan tempat tujuan yang mudah untuk dikunjungi”, ujar Yeoman. Pemerintahan Obama bahkan menyatakan bahwa penerbangan angkasa selanjutnya adalah untuk mengirim manusia ke asteroid. Barangkali banyak sumber daya yang dapat dieksplorasi.

10 Cara Menghentikan Asteroid

1. Tembakan nuklir
Sambutan yang hangat bukan? Ketika alam semesta mengajak untuk bermain bola angkasa, kita dapat menyambutnya dengan memberikan pukulan terbaik kita, senjata nuklir ! Itu lebih baik dari pada menggunakan senjata maut ini untuk perang yang menelan korban warga sipil dan anak-anak yang tak berdosa. Ide untuk mengirim paket hadiah nuklir ini bukan untuk menghancurkan asteroid, melainkan untuk “memukulnya” hingga berbelok kearah lain.

2.  “Menghajarnya”
Alternatif lainnya adalah senjata”penyergap kinetik” yang akan memberi pelajaran pada batu angkasa yang tak tahu diri ini. Seperti meluncurkan bola bowling untuk menghantam sasaran, pukulan keras ini diharapkan dapat membelokkannya.

3. Melukis Permukaannya
Barangkali ini memang ide gila. Ketika sesuatu datang menghampiri bumi dengan pesan kiamat dan kematian massal, bagaimana mungkin kita masih punya ide untuk mendekorasi?
Namun, inilah yang akan dilakukan para ilmuwan. Seperti anak-anak kecil yang asyik mewarnai dengan krayon, para ilmuwan akan menjadi pelukis angkasa selama asteroid ini masih jauh dengan memanfaatkan debu angkasa sebagai kapur warna. Namun , jangan bayangkan asteroid yang berwarna-warni seperti pelangi. Batu angkasa ini akan di warnai putih seluruhnya sehingga dapat memantulkan radiasi matahari yang akan mendorong asteroid ini perlahan menjauh sambil mengucapkan salam perpisahan pada bumi.

4. Membuat Perangkap Layar Energi Surya
Bila melukis sudah tak mempan, ada cara yang lebih cepat. Sebuah layar akan di pasang dipermukaan asteroid untuk menangkap energi angin matahari. Energi dalam jumlah besar inilah yang diharapkan dapat membujuk asteroid memutar langkahnya dari bumi.

5. Menjebaknya
Menjala asteroid raksasa seperti memanen ikan dilaut barangkali terdengar berlebihan ditelinga kita. Namun ilmuwan memang berencana untuk menggelar jala raksasa dari serat karbon seberat 249 Kg. Tentunya bahan ini dapat berperan seperti layar energi surya yang dapat meningkatkan penyerapan radiasi matahari dan memancarkannya pada asteroid.

6. Pantulan Cermin
Menurut legenda, cermin sangat ampuh untuk mengusir vampir dan roh jahat. Di zaman modern ini, ilmuwan pun mendapatkan ide untuk mengadaptasi mitologi ini melawan serangan “monster” asteroid.
Namun, jangan bayangkan ada ilmu sihir ala cenayang. Keajaiban fisikalah yang semata-mata diaplikasikan dalam hal ini. Dengan menempatkan cermin kolosal yang dapat memfokuskan cahaya matahari pada satu titik di asteroid, akan menyebabkan ledakan-material asteroid dan memuntahkan asap serta uap air sehingga menghambat bahkan mengubah arah gerakan asteroid.

7. Meledakkannya Dengan Bom
Dari pada bersusah payah, lakukan saja serangan ganas ala teroris ini. Sepasukan roket berisi bom kimia dikirmkan ke permukaan asteroid untuk menggalinya dan meledakkannya. Sebuah pelajaran yang efektif bagi benda-benda angkasa nakal yang nekat menjahili bumi. Semua beres, gitu aja kok repot?

8. Menariknya Dengan Gravitasi
Prinsipnya memang sederhana, tapi tak mudah dilakukan. Semua benda angkasa di alam semesta memang memiliki gaya gravitasi, termasuk asteroid dan kapal ruang angksa buatan manusia. Gravitasi barangkali adalah gaya terlemah dijagad raya, tetapi merupakan gaya yang ”siap pakai”. Kita hanya memerlukan sedikit massa untuk menciptakan gaya ini menarik asteroid. Namun, bila salah perhitungan senjata gravitasi ini dapat menjadi bumerang yang membuat pesawat yang dikirim khusus untuk hal ini bunuh diri dengan menabrak asteroid.

9. Mengirim Robot-robot Rakus
Kedengarannya memang seperti pemainan video game anak-anak. Namun, mengirim robot-robot khusus yang doyan melahap asteroid tidaklah mustahil dilakukan. Bagaimanapun juga, dalam permainan bola,  menyerang adalah pertahanan terbaik.
Parailmuwan telah mempersiapkan robot Modular Asteroid Deflection Mission Ejector Node atau yang dikenal dengan nama MADMEN. Rencananya setelah robot omnivora yang doyan benda angkasa ini mendatangi mangsanya sambil membawa sepaket senjata nuklir, robot ini akan meledakkan permukaan asteroid dan mulai “mengunyah” batu angkasa ini dengan lahap. Setelah itu, kepingan-kepingannya akan dilemparkan ke angkasa luar dengan elektromagnet berkecepatan tinggi.

10. Jika Semua Cara Gagal……..
Walaupun manusia bumi bukanlah mahkluk pasrah dijagad raya yang akan diam saja bila menerima kiriman batu-batu angkasa, tetap saja ada skenario terburuk. Bagaimana bila semua langkah fenomenal tersebut tak sanggup menjauhkan malapetaka ini? Bayangkan, eksodus besar-besaran dari pusat populasi penduduk, krisis pangan dan ledakan manusia yang menyerbu lubang perlindungan pemerintah.
Sedia payung sebelum hujan. Selain mengantisipasi asteroid yang masih dalam perjalanan jauh, konon beberapa orang juga membangun tempat-tempat perlindungan bawah tanah berteknologi tinggi untuk berjaga-jaga bila ada asteroid nyasar yang tak terpantau oleh ilmuwan datang mengunjungi bumi tanpa memberi kabar terlebih daulu.

Jumat, 03 Februari 2012

snow moon?? apa itu?

wahahaha :D
seperti biasa aku kembali untuk memberikan sebuah postingan untuk peristiwa bulan februari ini.hehehe
kali ini aku akan membahas tentang snow moon.
apakah kalian semua tau apa snow moon itu? ahh...kalo dibilang snow moon mungkin susah ya. tapi kalo udah dihubungin sama serigala pasti tau deeehhh...hehehehe...
masih belum tau juga?? okey okey...aku kasih tau deh

Bulan purnama kali ini dikenal sebagai Full Snow Moon atau Full Hunger Moon.( masih nggak tau lagi ).oke...oke aku rubah namanya jadi wolf moon.udah tau...hehehe
Malam ini sangat bagus untuk mengamati permukaan bulan karena seluruh wajahnya yang menghadap kebumi kini nampak semua disinari oleh matahari. Dengan mata telanjang kita dapat melihat pola gambar yang ada dipermukaannya. Ada yang mengatakan mirip gambar wanita, gambar kepiting, mirip gambar wayang, anak burung atau mirip gambar kelinci. Bagaimana menurutmu nih? Coba keluar sejenak dan pandanglah muka bulan, apa benar kata mereka? Bagaimana menurut kamu?. Waktu terbaik untuk pengamatan adalah sekitar pukul 21.00 saat ia tidak posisi bulan cukup nyaman untuk dipandang. 


kalo mau liat...tungguin aja minggu depan.pasti muncul dah bulannya.
selamat menonton pecinta astro