Konfigurasi Matahari, Bumi dan Mars ketika Oposisi Mars |
Lebih dari 2200 tahun lalu, seorang astronom dan matematikawan Yunani bernama Aristarchus menjadi manusia pertama yang menggagas bahwa Matahari adalah pusat alam semesta (dalam konteks waktu itu pengertian alam semesta masih sebatas tata surya), dimana planet - planet mengitarinya.
Kemudian lebih dari 400 tahun lalu, Johannes Kepler menjabarkan data yang diperoleh dari pengamatan Tycho Brake bahwa orbit planet berbentuk elips (Hukum Kepler I) dan periode orbit planet sebanding dengan jaraknya terhadap Matahari (Hukum Kepler III).
Dari hasil pemikiran yang telah diakui kebenarannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa planet - planet mengitari Matahari dalam orbit berbentuk elips, dimana semakin jauh suatu planet tersebut (dari Matahari) maka makin lama periode orbitnya.
Dengan begitu dapat difahami karena merupakan planet yang lebih dekat dengan Matahari, maka Bumi akan lebih cepat berevolusi dibanding planet luar seperti Mars.
Dalam selang 26 bulan sekali, Bumi akan menyalip Mars dan pada saat itu Matahari, Bumi dan Mars akan segaris berurutan yang dikenal sebagai oposisi Mars.
Pada waktu sekitar oposisi, Mars pun akan berada pada jarak yang relatif lebih dekat terhadap Bumi. Meski demikian, disetiap oposisinya jarak Bumi dan Mars tidak akan selalu tepat sama. Hal tersebut diakibatkan orbit Mars yang sedikit lebih lonjong dibanding orbit Bumi.
Akibat dari jarak Mars yang relatif lebih dekat dibanding biasanya, maka Mars akan terlihat lebih terang dan sedikit lebih besar (diameter sudutnya) jika dilihat waktu malam di Bumi.
Dan karena waktu itu kedua planet berpelurus, maka Mars akan dapat diamati sepanjang malam. Mars akan terbit di timur waktu Matahari tenggelam, berada di meridian waktu tengah malam, dan tenggelam di barat waktu Matahari terbit.
Di tahun 2012, tepatnya pada 03 Maret 2012, planet Bumi kembali akan menyalip planet merah Mars dan Matahari, Bumi serta Mars kembali akan segaris berurutan. Oposisi Mars pun akan terjadi lagi setelah terakhir terjadi pada 29 Januari 2010.
Mars Terbit di Langit Timur (Sumber: Stellarium) |
Pada waktu oposisi, Mars akan terlihat seperti bintang merah terang dengan magnitudo -1,23 dengan latar rasi Leo.
Selang dua hari setelah oposisi atau tepatnya pada 5 Maret 2012, Mars akan berada pada jarak terdekatnya terhadap Bumi. Pada jarak sekitar 0.677 SA atau sebanding 100.78 juta km, Mars akan terlihat dengan diameter sudut 13.89”.
Setelah selang beberapa minggu setelah oposisi, Mars akan terlihat makin meredup dan sedikit mengecil. Mars perlahan bergeser ke arah barat setiap harinya, kemudian tengelam dan setelah itu terbit lagi kala fajar tiba, hingga nanti terjadilah oposisi Mars berikutnya pada 8 April 2014.
Untuk mengamatinya Mars yang tengah oposisi sangat mudah, karena dapat diamati dengan atau tanpa alat bantu seperti binokuler ataupun teleskop.
Dengan mata, pengamat akan melihat planet Mars sebagai bintang merah terang. Sedangkan jika dengan alat bantu pengamat akan melihat Mars yang tengah purnama bahkan mungkin salju putih di kutubnya.
Selepas senja hingga menjelang tengah malam Mars akan berada di langit timur, sekitar tengah malam Mars akan berada di meridian atau tepat diatas kepala dan selepas tengah malam hingga fajar tiba Mars akan berada di langit barat.
0 komentar:
Posting Komentar