Ketakutan pada hari kiamat seringkali menjadi tema yang menjual dalam industri film-fiksi ilmiah ala Hollywood.
Di zaman serba digital yang logis ini, fenomena astronomis menjadi
tersangka utama yang mengancam peradaban bumi. Namun, benarkah bumi,
sang planet biru nan indah akan bernasib apes dihantam oleh benda-benda angkasa yang berseliweren seenaknya?
Asteroid, yang dijuluki sang planet pengembara memiliki banyak
kawanan di tata surya. Bila terpikat dengan gaya gravitasi, mereka akan
segara menghantam planet tersebut. Tidak heran bila ada sebagian
penduduk bumi - para maniak science fiction - terutama menjadikan batu-batuan raksasa ini menjadi isu penyebab hari kiamat.
Dr.Donald K. Yeomans, seorang ilmuwan NASA membantah semua “tahyul” ala astronomi ini, “Dampak asteroid bagi planet bumi adalah seperti sebuah truk besar yang dihantam serangga kutu”, ujarnya. Ia menyatakan bahwa asteroid tidak akan cukup kuat untuk menghantam bumi hingga “ gepeng”.
“ Setiap hari, bumi kadang-kadang dikunjungi oleh batu angkasa
sebesar bola basket, dan batu angkasa sebesar mobil hanya datang
beberapa kali setahun”, ujar Yeoman. “Untungnya, batas ukuran
asteroid yang dapat berdampak serius pada permukaan tanah harus
berdiameter minimal 30 meter. Asteroid sebesar itu mungkin hanya muncul
200 tahun sekali”.
Yeomans mengepalai divisi Near Earth Object (NEO) Program Office di
lembaga NASA. Mereka bertugas untuk mengidentifikasi benda-benda
angkasa berbahaya yang melintas di dekat bumi. Itu termasuk asteroid
sebesar lebih dari 1 Km yang akan menghantam bumi dalam interval jutaan
tahun. Salah satu jenis ini dituduh menjadi biang keladi punahnya
dinosaurus dan hewan-hewan raksasa dibumi. Para ilmuwan menduga benturan
ini langsung menenggelamkan bumi dalam musim dingin yang panjang hingga
bertahun-tahun.
Pertemuan Cendekiawan Kosmik
Ancaman asteroid ini boleh dikatakan merupakan situasi dimana kita
hanya dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai kekuatan. Hanya dengan
mengetahui dimana posisi asteroid kita dapat menurunkan resiko
kehancuran bumi akibat asteroid. Karena itulah di adakan pertemuan para
ilmuwan astronomi yang khusus memberi perhatian serius pada hal ini.
“Ketika proyek kami bermula di akhir tahun 90an, resiko kematian
akibat sebuah asteroid kira-kira hampir sama gawatnya dengan resiko
kematian akibat kecelakaan pesawat”, ujar Koehln, seorang ilmuwan. “ Penelitian
selama 12 tahun terhadap asteroid disekitar bumi ini telah menurunkan
resiko ini hanya dengan meningkatkan pengetahuan kita tentang asteroid”, lanjutnya.
Apakah asteroid dapat menghantam bumi? Ya, pasti. Namun, ia akan segera terbakar diatmosfir bumi.
Mengintai Masa Depan
“ Asteroid-asteroid di dekat bumi merupakan ancaman yang paling
serius bagi kita, tetapi juga merupakan tempat tujuan yang mudah untuk
dikunjungi”, ujar Yeoman. Pemerintahan Obama bahkan menyatakan
bahwa penerbangan angkasa selanjutnya adalah untuk mengirim manusia ke
asteroid. Barangkali banyak sumber daya yang dapat dieksplorasi.
10 Cara Menghentikan Asteroid
1. Tembakan nuklir
Sambutan yang hangat bukan? Ketika alam semesta mengajak untuk
bermain bola angkasa, kita dapat menyambutnya dengan memberikan pukulan
terbaik kita, senjata nuklir ! Itu lebih baik dari pada menggunakan
senjata maut ini untuk perang yang menelan korban warga sipil dan
anak-anak yang tak berdosa. Ide untuk mengirim paket hadiah nuklir ini
bukan untuk menghancurkan asteroid, melainkan untuk “memukulnya” hingga
berbelok kearah lain.
2. “Menghajarnya”
Alternatif lainnya adalah senjata”penyergap kinetik” yang akan
memberi pelajaran pada batu angkasa yang tak tahu diri ini. Seperti
meluncurkan bola bowling untuk menghantam sasaran, pukulan keras ini
diharapkan dapat membelokkannya.
3. Melukis Permukaannya
Barangkali ini memang ide gila. Ketika sesuatu datang menghampiri
bumi dengan pesan kiamat dan kematian massal, bagaimana mungkin kita
masih punya ide untuk mendekorasi?
Namun, inilah yang akan dilakukan para ilmuwan. Seperti anak-anak
kecil yang asyik mewarnai dengan krayon, para ilmuwan akan menjadi
pelukis angkasa selama asteroid ini masih jauh dengan memanfaatkan debu
angkasa sebagai kapur warna. Namun , jangan bayangkan asteroid yang
berwarna-warni seperti pelangi. Batu angkasa ini akan di warnai putih
seluruhnya sehingga dapat memantulkan radiasi matahari yang akan
mendorong asteroid ini perlahan menjauh sambil mengucapkan salam
perpisahan pada bumi.
4. Membuat Perangkap Layar Energi Surya
Bila melukis sudah tak mempan, ada cara yang lebih cepat. Sebuah
layar akan di pasang dipermukaan asteroid untuk menangkap energi angin
matahari. Energi dalam jumlah besar inilah yang diharapkan dapat
membujuk asteroid memutar langkahnya dari bumi.
5. Menjebaknya
Menjala asteroid raksasa seperti memanen ikan dilaut barangkali
terdengar berlebihan ditelinga kita. Namun ilmuwan memang berencana
untuk menggelar jala raksasa dari serat karbon seberat 249 Kg. Tentunya
bahan ini dapat berperan seperti layar energi surya yang dapat
meningkatkan penyerapan radiasi matahari dan memancarkannya pada
asteroid.
6. Pantulan Cermin
Menurut legenda, cermin sangat ampuh untuk mengusir vampir dan roh
jahat. Di zaman modern ini, ilmuwan pun mendapatkan ide untuk
mengadaptasi mitologi ini melawan serangan “monster” asteroid.
Namun, jangan bayangkan ada ilmu sihir ala cenayang. Keajaiban
fisikalah yang semata-mata diaplikasikan dalam hal ini. Dengan
menempatkan cermin kolosal yang dapat memfokuskan cahaya matahari pada
satu titik di asteroid, akan menyebabkan ledakan-material asteroid dan
memuntahkan asap serta uap air sehingga menghambat bahkan mengubah arah
gerakan asteroid.
7. Meledakkannya Dengan Bom
Dari pada bersusah payah, lakukan saja serangan ganas ala teroris
ini. Sepasukan roket berisi bom kimia dikirmkan ke permukaan asteroid
untuk menggalinya dan meledakkannya. Sebuah pelajaran yang efektif bagi
benda-benda angkasa nakal yang nekat menjahili bumi. Semua beres, gitu aja kok repot?
8. Menariknya Dengan Gravitasi
Prinsipnya memang sederhana, tapi tak mudah dilakukan. Semua benda
angkasa di alam semesta memang memiliki gaya gravitasi, termasuk
asteroid dan kapal ruang angksa buatan manusia. Gravitasi barangkali
adalah gaya terlemah dijagad raya, tetapi merupakan gaya yang ”siap
pakai”. Kita hanya memerlukan sedikit massa untuk menciptakan gaya ini
menarik asteroid. Namun, bila salah perhitungan senjata gravitasi ini
dapat menjadi bumerang yang membuat pesawat yang dikirim khusus untuk
hal ini bunuh diri dengan menabrak asteroid.
9. Mengirim Robot-robot Rakus
Kedengarannya memang seperti pemainan video game anak-anak.
Namun, mengirim robot-robot khusus yang doyan melahap asteroid tidaklah
mustahil dilakukan. Bagaimanapun juga, dalam permainan bola, menyerang
adalah pertahanan terbaik.
Parailmuwan telah mempersiapkan robot Modular Asteroid Deflection Mission Ejector Node atau
yang dikenal dengan nama MADMEN. Rencananya setelah robot omnivora yang
doyan benda angkasa ini mendatangi mangsanya sambil membawa sepaket
senjata nuklir, robot ini akan meledakkan permukaan asteroid dan mulai
“mengunyah” batu angkasa ini dengan lahap. Setelah itu,
kepingan-kepingannya akan dilemparkan ke angkasa luar dengan
elektromagnet berkecepatan tinggi.
10. Jika Semua Cara Gagal……..
Walaupun manusia bumi bukanlah mahkluk pasrah dijagad raya yang akan
diam saja bila menerima kiriman batu-batu angkasa, tetap saja ada
skenario terburuk. Bagaimana bila semua langkah fenomenal tersebut tak
sanggup menjauhkan malapetaka ini? Bayangkan, eksodus besar-besaran dari
pusat populasi penduduk, krisis pangan dan ledakan manusia yang
menyerbu lubang perlindungan pemerintah.
Sedia payung sebelum hujan. Selain mengantisipasi asteroid yang masih
dalam perjalanan jauh, konon beberapa orang juga membangun
tempat-tempat perlindungan bawah tanah berteknologi tinggi untuk
berjaga-jaga bila ada asteroid nyasar yang tak terpantau oleh ilmuwan
datang mengunjungi bumi tanpa memberi kabar terlebih daulu.
0 komentar:
Posting Komentar